Lama sekali rasanya tidak aktif dalam tulis menulis di blog ini. Maklum padat kegiatan mengajar disekolah dan pelatihan-pelatihan. Hehe. Nah, tulisan ini akan menceritakan pengalaman saya di waktu perjalan dari Kota Kediri menuju Bumi Perkemahan Dewa Ruci Kota Bantul Yogyakarta dalam rangka menghadiri acara Silbinas Sako SPN (Silaturahim Pembina Nasional Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara) pada tanggal 20 – 22 November 2019.
Kronologi Kejadian
Start mulai perjalanan jam 17.30 WIB, sesampainya di Tol Nganjuk mulai terjadi gejala mobil tersendat-sendat. Artinya dalam kurun jarak tempuh 30 – 40 Km mobil yang kami kendarai menunjukkan masalah seperti itu. Tak lama kemudian tiba – tiba mesin mati sendiri. Coba – coba buka kap mesin, cek kondisi radiator juga aman. Indikator pada dashboard juga normal kok. Mesin juga tidak overheat. Anggap aja masih aman. Waktu ngecek kondisi tersebut kurang lebih 2 – 3 menit. Coba nyalain engine lagi. Lahh menyala. Lanjut jalan dehh.
Setelah menempuh jarak 30 Km menunjukkan kendala yang sama dan tiba-tiba mesin mati lagi. Didiamkan nggak sampai 5 menit, dinyalakan juga nyala. Jalan lagi dah. Ehh dalam jarak tempuh kurang lebih 35 Km mati lagi. Karena nggak sabar, yaudah cari tempat istirahat di wilayah Kota Klaten.
Kendala Mobil Taruna Tahun 2000
Pagi harinya baru cari bengkel terdekat. Kita bilang masalah yang dialami saat perjalanan dengan gejala sebagai berikut :
- Mobil sering tersendat-sendat saat mesin kondisi panas.
- Kondisi air radiator tetap normal
- Mesin tidak overheat
- Dalam jarak tempuh kurang lebih 30 Km mesin tiba-tiba mati. Dalam waktu 3 menit dinyalakan langsung nyala
Solusi / Perbaikan
Namanya juga guru otomotif, kita tanya di grup Guru Teknik Otomotif Indonesia. Setelah semua gejala diutarakan. Timbulah kesimpulan bahwa terjadi permasalahan pada ‘Coil Pengapian‘. Masih ingat apa saja komponen koil pengapian dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasannya pada artikel sebelumnya ya.
Baca Juga : Cara Kerja Coil Pengapian Mobil dan Fungsinya
Karna kita rombongan, banyak sekali yang mengasumsikan begini :
- Itu filter bahan bakarnya kotor. Harus dibersihkan atau diganti karena suplainya ke mesin kurang jadi tersendat-sendat terus mati.
- Businya kotor sehingga pengapiannya tidak sempurna. Akibatnya mesin mati selang waktu 30 Km sekali
- Setelan platina / CDI nya nggak pas, harus disetel ulang agar pengapiannya kembali standart.
- Coil Pengapiannya eror itu, harus diganti biar pengapiannya bisa stabil.
Okelah, namanya asumsi ya diterima saja. Kita kan negara demokrasi bebas berpendapat. Haha. Jadi, pada dasarnya sebuah mesin mobil yang tersendat-sendat ketika keadaan panas dan ujung-ujungnya mesin mati problem utamanya ada pada ‘Coil Pengapian‘. Koil terdiri dari 2 kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Disaat koil pengapian mengalami trouble, terutama pada kumparan sekunder maka dia tidak akan mampu menciptakan induski tegangan tinggi untuk merubah tegangan 12 menjadi 25 KV sehingga pengapiannya akan terganggu yang akibatnya membuat busi tidak bisa memercikkan bunga api dan berujung mesin mati dikarena tidak terjadi pembakaran bahan bakar dalam mesin. Yaudah kita ganti aja koilnya, Alhamdulillah akhirnya mobil lancar jaya tanpa kendala.
Demikian sedikit berbagi pengalaman yang bisa kami tuliskan dalam artikel kali ini. Semoga dengan sedikit pengalaman kami bermanfaat untuk pemirsa. Terima kasih telah berkunjung, salam otomotif.