Kini seluruh dunia sedang gencar gencarnya mendorong pemanfaatan energi terbarukan. Salah satu bidang yang tidak mau ketinggalan adalah Industri Otomotif.
Yang sudah berlalu dan sering diteliti oleh mahasiswa, dosen, maupun peneliti diantaranya bahan bakar alternatif biodiesel, biosolar, bioethanol, biogas, maupun panel surya.
Saat ini mata dunia sedang tertuju pada produksi besar besaran mobil listrik. Mobil listrik sendiri memiliki main power yang berasal dari baterai. Adapun baterai yang digunakan bukan lagi Accu atau sering disebut dengan istilah Aki, melainkan Baterai Lithium.
Bahan baku utama baterai lithium adalah Nikel. Indonesia kini tidak lagi mengekspor bijih nikel. 25% cadangan nikel dunia berada di Indonesia. Inilah yang menyebabkan dunia melirik Indonesia sebagai ajang investasi pendirian pabrik mobil listrik.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan dengan modal jumlah nikel yang banyak tersebut menjadi pancingan para produsen kendaraan listrik untuk membangun pabriknya di Indonesia.
Saat ini, sudah ada perusahaan China Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan yang akan berinvestasi membangun baterai lithium di Indonesia. Dia meyakini ke depannya akan semakin banyak perusahaan lainnya yang menanamkan modal di Tanah Air kita tercinta.
Pada tahun 2027, di Eropa direncanakan 60% – 70% pengunaan kendaraan sudah memakai listrik, bukan lagi energi fosil. Teknologinya adalah nikel. Dan seperempat nikel dunia berada di Indonesia.
“Pabrik mobil listrik akan kita bangun semua di Batam. Jikalau Indonesia mampu menjadi penyuplai utama energi terbarukan, maka dunia akan mengenal Indonesia dari Aceh hingga Papua. Ini momentum emas untuk kita dorong”. Ujarnya.
Demikian sedikit informasi yang bisa kami bagikan. Jika berasa manfaat silahkan share ke teman atau kerabat Anda lainnya agar juga ikut merasakan manfaatnya. Terima kasih telah berkunjung, salam otomotif.