Sistem kemudi (steering system) dipasang pada kendaraan memiliki fungsi agar pengemudi dapat mengontrol arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Kalau tidak ada kemudinya, bayangkan saja bagaimana kendaraan tersebut bisa sampai tujuan?. Nyungsep itu yang terjadi. Hehe. Penulis disini berusaha berbagi dengan menguraikan materi kemudi sebisanya ya. Cekidot.
Komponen Sistem Kemudi
Ada 4 komponen utama dalam sistem kemudi beserta fungsinya :
- Steering wheel berfungsi untuk mengendalikan kerja steering
- Steering column berfungsi untuk menghubungkan roda kemudi dengan steering gear
- Steering gear berfungsi untuk mengubah tenaga putar menjadi tenaga belok steering dengan cara memutar roda kemudi yang selanjutnya mengirim tenaga putar itu ke roda melalui sambungan steering sehingga kendaraan tersebut dapat berbelok
- Steering linkage merupakan kombinasi dari rod dan arm berfungsi untuk mengirimkan gerakan steering gear ke roda depan kiri dan kanan.
Penjelasan Materi
Steering Column
Steering column terdiri dari steering main shaft yang berfungsi meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear dan column tube yang digunakan untuk memasang steering main shaft pada bodi.
Ujung atas steering main shaft diruncingkan dan dibuat gerigi sesuai dengan lubang roda kemudi yang diikat dengan mur. Ujung bawah steering main shaft dihubungkan ke steering gear, umumnya dengan flexible joint atau universal joint untuk meminimalkan pemindahan benturan dari jalan yang diterima steering gear ke roda kemudi.
Steering column dibedakan dalam dua tipe, yaitu : tipe rigid dan tipe collapsible. Steering column tipe collapsible memiliki mekanisme peredam benturan untuk meredam tenaga dorong yang dapat mengenai pengemudi apabila tidak diredam saat terjadi tabrakan. Steering column dipasang ke bodi menggunakan bracket tipe breakaway sehingga steering column mudah terjatuh pada saat terjadi tabrakan.
Sebagai tambahan untuk mekanisme impact-absorbing, steering main shaft pada beberapa kendaraan dapat memiliki beberapa sistem kontrol kemudi. Contohnya : mekanisme steering lock, mekanisme tilt steering, dan mekanisme telescopic steering.
Mekanisme Penyerap Benturan
Apabila kendaraan mengalami tabrakan, mekanisme ini membantu mencegah steering main shaft melukai pengemudi dengan dua cara : pertama, dengan pengereman pada saat benturan (guncangan utama); kedua, dengan mengurangi guncangan sekunder pada badan pengemudi ketika badan pengemudi mengenai roda kemudi.
Cara Kerja penyerap benturan pada steering column tipe bending bracket yaitu saat steering gear box bergerak karena benturan (benturan yang utama), poros antara memendek / menyusut sehingga mengurangi kemungkinan steering column dan roda kemudi masuk / lompat ke dalam kabin. Ketika suatu impact ditransmisikan ke roda kemudi pada saat benturan (benturan yang sekunder), mekanisme impact-absorbing dan airbag pengemudi membantu menyerap impact benturan tersebut.
Sebagai tambahan, breakaway bracket dan lower bracket terpisah yang menyebabkan seluruh steering column bergerak ke depan. Pada waktu ini, impact-absorbing plate berubah bentuknya untuk membantu menyerap impact benturan sekunder tersebut.
PERHATIAN :
- Karena penyerap benturan steering column dibuat sedemikian rupa untuk menyerap guncangan pada arah axis, jangan pernah mencoba untuk memukul steering shaft utama saat membongkar roda kemudi karena kekuatannya bisa memecahkan pin di mekanisme impact-absorbing. Selalu gunakan SST membongkar roda kemudi dengan aman.
- Karena steering column tidak lagi dapat dipakai setelah rusak, maka steering column tersebut harus diganti dengan yang baru.
Mekanisme Tilt Steering
Mekanisme tilt steering memungkinkan pemilihan posisi roda kemudi (di arah vertikal) untuk menyesuaikan dengan postur tubuh pengemudi. Mekanisme tilt steering diklasifikasikan menjadi tipe upper fulcrum dan tipe lower fulcrum.
Konstruksi tilt steering terdiri dari sepasang tilt steering stopper, tilt lock bolt, breakaway bracket, tilt lever, dan lainnya. Cara kerjanya tilt steering stopper memutar bersama-sama dengan pengoperasian tilt lever. Ketika tilt lever berada pada posisi mengunci, puncak dari tilt steering stopper diangkat dan stopper mendorong serta mengunci breakaway bracket dan tilt attachment. Kebalikannya, ketika tilt lever dipindahkan ke posisi bebas, perbedaan tinggi pada tilt steering stopper dihilangkan dan steering column dapat disesuaikan pada arah vertikal.
Mekanisme Telescopic
Mekanisme telescopic steering memungkinkan untuk penyesuaian ke depan atau ke belakang dari posisi roda kemudi untuk menyesuaikan postur tubuh pengemudi.
Konstruksi telescopic terdiri dari sliding shaft tube, dua wedge locks, stopper bolt, telescopic lever, dan lainnya. Cara kerjanya wedge locks bergerak bersama-sama dengan operasi dari telescopic lever. Ketika telescopic lever dalam posisi mengunci, telescopic lever menekan wedge locks pada sliding shaft tube sehingga mengunci sliding shaft tube. Pada sisi lain, ketika telescopic lever berpindah ke posisi bebas, suatu celah terjadi antara wedge locks dan sliding shaft tube sehingga steering column dapat disesuaikan pada arah depan atau belakang.
Demikian sedikit uraian yang dapat kami bagikan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca sekalian. Terimakasih telah berkunjung, salam otomotif.