Pada era industri 4.0 ini kita tidak bisa lepas dari dunia digitalisasi, termasuk pengembangan alat transportasi untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu komponen pada mobil injeksi yang sangat berpengaruh pada peforma mobil adalah MAP (Manifold Absolute Pressure) Sensor.
Fungsi MAP Sensor
MAP sensor berfungsi untuk mengetahui kondisi kevacuman intake manipold. MAP sensor memberikan sinyal ke ECU berupa berupa informasi tekanan udara yang masuk ke dalam intake manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan AFM (Air Flow Meter). Sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan AMS (Air Mass Sensor).
Terminal MAP Sensor
MAP Sensor terdiri dari tiga terminal dan satu selang vakum. Selang vakum MAP sensor ini terhubung dengan intake manifold, sedangkan tiga terminal tersebut terdiri dari:
1. Terminal VC
Merupakan terminal yang mendapatkan tegangan atau signal inputan dari ECU sebesar 5 volt ketika kunci kontak posisi on.
2. Terminal PIM
Merupakan terminal yang digunakan sebagai terminal output atau signal output dari MAP sensor. Tegangan out put pada terminal ini nilainya akan bervariasi tergantung dari kevakuman manifold dan tegangan inilah yang nantinya akan dikirimkan kembali ECU sebagai inputan data oleh ECU.
3. Terminal E2
Merupakan terminal yang digunakan sebagai massa atau ground dari MAP sensor.
Cara Kerja MAP Sensor
MAP sensor bekerja sesuai dengan kevakuman yang terjadi dalam intake manifold. Kemudian silicon chip yang terpasang dalam unit sensor akan berhubungan dengan tekanan intake manifold. Perubahan tekanan intake manifold menyebabkan bentuk silicon chip berubah dan nilai tahanan chip akan berubah sesuai dengan tingkat perubahannya. Fluktuasi ini dalam nilai tahanan dirubah menjadi sinyal tegangan oleh IC yang ada didalam MAP sensor.
Selanjutnya sinyal ini dikirim dari terminal PIM ke Engine ECU sebagai sinyal tekanan intake manifold. Terminal VC Engine mensuplai tegangan konstan 5 V sebagai sumber daya untuk IC dan terminal E1 adalah negatif ECU. Adapun didalam ECU, E1 berhubungan dengan terminal E2, yang kemudian memberi input negatif ke MAP sensor. Selanjutnya dari ECU, informasi yang berasal dari tegangan output MAP sensor akan diteruskan ke Injektor untuk memberikan suplai sejumlah bahan bakar sesuai putaran dan beban mesin.
MAP sensor bisa ditemukan pada Mobil EFI dengan Mesin EFI Tipe D seperti contohnya Avanza/Xenia ,Terios/Rush, Kijang LGX EFI, Soluna EFI Twin Cam, Toyota Great Corolla, Honda Cr-V, dan Honda Jazz Matic 2006.
Cara Mendeteksi Kerusakan MAP Sensor
Engine ECU secara kontinyu memonitor sinyal-sinyal masuk dari beberapa sensor. Bila ada sinyal tidak normal, ia akan menampilkan bagian yang tidak berfungsi dengan sinyal tegangan atau nyala lampu MIL (Malfuntion Indicator Lamp). Jika terjadi kegagalan fungsi pada rangkaian MAP sensor, MIL akan berkedip 1 kali.
Penyebab kegagalan pada rangkaian MAP sensor antara lain:
a. Kontak longgar atau lemah pada sensor unit.
b. Terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat (korslet) pada kabel MAP sensor dari sensor unit.
c. MAP sensor tidak bekerja dengan baik.
Untuk tata cara pendiagnosisan kerusakan sensor-sensor EFI, silahkan baca disini. Jika pada pemeriksaan diatas sudah dilakukan dan sesuai dengan prosedur, namun lampu MIL masih memberi peringatan, MAP harus diganti. Tetapi jika terjadi kerusakan yang bisa diperbaiki, maka setelah perbaikan selesai memori yang tersimpan pada ECU harus di hapus. Cara penghapusan memori bisa menggunakan scan tool atau mencabut salah satu fuse yang diperintahkan selama ± 30 detik. Namun, disarankan membaca terlebih dahulu buku petunjuk / manual booknya, sebab setiap kendaraan mempunyai cara sendiri-sendiri meskipun tujuannya sama.
Demikian sedikit berbagi informasi yang bisa kami tuliskan dalam artikel kali ini. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Terima kasih telah berkunjung, salam otomotif.